Ilustrasi Jenis Sumber Air yang Ada di Sekitar

Terdapat beragam Jenis Sumber Air yang ada di sekitar, beberapa diantaranya memiliki kualitas air paling baik, bahkan bisa langsung dikonsumsi.

 Kebutuhan air bisa jadi hal fundamental yang dibutuhkan seluruh mahkluk hidup di seluruh dunia, terutama manusia. Sumber air bersih dibutuhkan untuk konsumsi, juga beragam aktivitas sanitasi dan sebagainya.

Sayanyanya, perkembangan industri beberapa tahun belakangan membuat sumber air berkurang, terutama dalam hal jumlah dan kualitas. Pengelolaan yang buruk dan peningkatan risiko polusi membuat hal tersebut lebih cepat terjadi dari yang diperkirakan.

Untuk menghindari hal buruk dari berkurangnya jumlah dan kualitas air yang kian menurun, pengelolaan air dengan membangun instalasi saluran pipa yang tepat adalah solusi terbaik. Sehingga pemanfaatan air bersih bisa dimaksimalkan, juga proses pembuangan saluran limbah tidak mencemari sumber air yang Ada.


Baca :


Kebutuhan air secara konvensional didapat dari laut atau sungai (PDAM) yang diproses sedemikian rupa, agar sumber air bisa dimanfaatkan. Terlepas dari hal tersebut, rupanya ada beberapa jenis sumber air yang ada di sekitar.

Beberapa sumber bahkan menyimpan air dengan kualitas baik, bebas kontaminasi polutan dan bakteri, sehingga dapat langsung dikonsumsi. Berikut beberapa diantaranya :


Freatik. Merupakan jenis sumber air tanah yang didapat di lapisan permukaan. Karena berada di bagian lapisan atas permukaan tanah, cara mendapatkannya pun sangat mudah, yakni dengan menggali sumur dengan kedalaman antara 8 hingga 15 meter.

Di daerah dengan kandungan polusi kecil, jenis air tanah ini umumnya memiliki karakter bening  dan jenih. Sementara di daerah dengan tingkat polutan tinggi, air tanah Freatik umumnya berwarna keruh dengan kandungan senyawa kimia tinggi Besi atau Ferrum (Fe) dan Mangan (Mn).

Untuk menghindari pencemaran lebih jauh ada beberapa trik yang bisa dilakukan, diantaranya dengan membangun tembok dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanah. Cara ini menghindarkan sumber air dari pencemaran yang terjadi di permukaan tanah.

Sehingga sumber air yang terkupul pada sumur benar-benar melalui proses penyaringan yang terjadi pada beberapa lapisan tanah. Selain itu, menutup permukaan tanah di sekitar sumur menjadi keras juga menghindari pencemaran air dari aktivitas di permukaan.

Cara ini bisa dilakukan dengan menutup lantai dengan keramik atau bahan lain yang keras untuk menutup celah tanah pada sekitar sumur. Proses pembuatan sumur yang sesuai dengan kaidah akan memberi manfaat sumber air berkualitas yang dapat Anda gunakan setiap hari.


Artesis. Merupakan sumber air tanah dalam, biasanya untuk mendapatkannya dibutuhkan galian antara 80 hingga 300 meter dari permukaan tanah. Karena melalui serangkaian filterisasi oleh beberapa lapisan tanah, kualitas air yang di dapat jauh lebih baik dibanding Freatik.

Untuk memanfaatkan sumber air tanah yang satu ini, dibutuhkan pompa air berkapasitas besar (Karena diambil dari kedalaman tanah jarak jauh). Beberapa daerah dengan tekanan tanah besar, umumnya mendapat sumber air jenis ini secara otomatis, karena air terdorong keluar.

Kualitas jenis sumber air sumur tanah ini biasanya sangat baik, bahkan dapat dikonsumsi langsung tanpa harus melalui proses pemasakan. Karena jenis air yang didapat umumnya bebas dari bakteri dan kuman penyakit dari material polutan.

Dibanding jenis sumur Freatik, sumber air tanah bersih yang satu ini memiliki debit air relatif stabil. Terutama pada saat sumur dangkal mengalami kekeringan pada musim panas, sumur dalam biasanya masih memiliki pasokan air yang cukup untuk digunakan setiap hari.

Kelemahan sumber air yang satu ini adalah biaya besar yang harus dikeluarkan. Karena menyangkut aktivitas pengeboran dengan jarak sangat dalam, infrastruktur perpipaan dan kebutuhan pompa dengan spesifikasi tinggi tentu saja.


Magma. Juga biasa dikenal dengan istilah air Juvenil, meruapakan sumber air yang berasal dari instrusi magma gunung berapi. Sumber air jenis ini biasanya tersimpan di sekitar gunung berapi dan muncul ke permukaan saat tekanan di dalam tanah tinggi.

Kemunculan fenomena ini juga biasa dikenal dengan istilah Geyser atau erosi tanah. Yakni berupa jenis sumber air dengan suhu panas yang sering muncul pada saat erupsi gunung Merapi. Karena terdapat di sekitar gunung berapi, air jenis ini mengandung kadar belerang dan sulfur tinggi.

Meski demikian jenis air ini biasanya juga berupa air biasa, terutama pada saat air tidak terkontaminasi bebatuan belerang. Atau melalui perjalanan ke dalam menuju permukaan tanah langsung.


Konat. Merupakan air yang tersimpan di satu tempat dalam waktu lama, ribuan bahkan jutaan tahun lamanya. Jenis sumber air yang satu ini juga biasa dikenal dengan istilah air purba dengan tangkat mineral sangat tinggi.

Tak mudah untuk mendapatkan sumber air bersih jenis ini, tak hanya harus disimpan dalam waktu minimal ribuan tahun, tapi juga di tempat yang tepat. Misalnya di dalam gua, air yang tersimpan di sela-sela batu dan sejenisnya.

Keberadaan air yang tersimpan di bebatuan membuat air memiliki kadar garam paling tinggi, bahkan dibanding air laut. Hal ini dikarenakan campuran senyawa mineral batuan sendimentasi yang tercampur ke dalam air dalam waktu lama.

Jenis Sumber Air yang Ada di Sekitar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *