Ilustrasi Mengenali Pipa HDPE Palsu, Ini Tipsnya

Popularitas produk perpipaan PE-100 membuat tak sedikit produk “abal-abal” beredar di pasaran, berikut Tips Mengenali Pipa HDPE Palsu.

Seperti namanya, produk pipa HDPE diproduksi dari material thermoplastik jenis High Density Polyethylene. Secara dasar material ini memiliki karakter istimewa, yakni kuan, lentur dan tidak mudah rusak atau retak.

Karakter istimewa ini yang pada akhirnya membuat material HDPE digunakan pada beragam produk peralatan rumah tangga, termasuk produk perpipaan untuk saluran air bersih. Karena material yang tak mudah rusak, membuat pipa HDPE memiliki standard Food Grade.

Di Eropa dan Amerika, penggunaan produk pipa HDPE direkomendasikan karena beragam kelebihan. Material yang tak mudah rusak pada suhu panas dan dingin, serta anti karat, sehingga ideal untuk saluran air bersih dengan usia penggunaan lebih dari 50 tahun.

Di Indonesia, Pipa HDPE sudah dikenal kurang lebih sejak 15 tahun yang lau. Beberapa brand muncul dengan menawarkan kelebihan masing-masing. Misal Panjang pipa bisa dibuat lebih dari 200 meter, masa produksi singkat dan harga yang lebih ekonomis.

Dalam hal harga, beragam brand Pipa HDPE yang ditawarkan di Indonesia umumnya memiliki selisih tidak terlalu jauh. Namun ada kalanya produk perpipaan ditawarkan dengan harga sangat miring, jauh dibanding harga pasaran.

Hal tersebut dikarenakan munculnya produk yang tidak jelas asal usulnya, namun memiliki karakter mirip dengan produk yang ditawarkan (Warna dominasi hitam). Seperti hukum pasar, ada harga tentu ada kualitas, nah harga relatif sangat murah ini kerap disertai dengan kualitas produk sangat buruk.


Baca juga :


Dampaknya tak hanya awet digunakan dalam jangka waktu lama, penggunaan produk kurang baik ini juga kerap bermasalah dengan proses penyambungan. Nah untuk menghindari hal tersebut, berikut tips mengenali pipa HDPE palsu yang ada di pasar.


Getas dan Mudah Rusak. Seperti sempat dijelaskan di atas, cara pertama untuk mengenali pipa HDPE Palsu adalah dengan melihat kualitas. Produk dengan kualitas buruk biasanya bersifat getas dan mudah retak.

Padahal jika ditelaah lebih jauh, sifat tersebut pada dasarnya bukan karakter asli material HDPE. Produk dengan material bahan baku jenis thermoplastic ini umumnya lebih kuat, lentur dan memiliki tingkat keretakan sangat rendah.

Lalu bagaimana sebuah pipa HDPE bisa memiliki sifat getas dan tingkat keretakan sangat tinggi ? Bisa jadi harga murah yang ditawarkan disebabkan karena komposisi penggunaan material bahan baku HDPE yang tidak sesuai dengan standard.

Sehingga dalam hal penggunaan, produk tidak bisa sesuai dengan ekspektasi, yakni awet digunakan hingga usia pemakaian 50 tahun. Dalam hal penyambungan, produk dengan kualitas buruk ini juga sangat sulit disambung karena meleleh lebih cepat dibanding pipa HDPE pada umumnya.


Tidak dilengkapi dokumen Pendukung. Tak hanya produk pipa HDPE, setiap produk yang ditawarkan di Indonesia pada umumnya melalui beberapa tahapan produksi sesuai dengan standard. Salah satunya standard Nasional Indonesia atau SNI.

Ketentuan ini biasanya tertuang dalam sebuah dokumen yang mengindikasikan produk telah diproduksi sesuai dengan standard yang ditetapkan. Selain itu, keberadaan dokumen menjamin produk telah terdaftar dan melalui serangkaian tes serta inspeksi.

Hal tersebut menjamin setiap produk sesuai dengan quality control yang telah ditetapkan sebagai standard produk pipa air bersih. Yang tentu saja pada saat digunakan tidak berdampak buruk pada Kesehatan, karena memiliki surat keterangan Food Grade.

Selain SNI beberapa dokumen pendukung juga sering disertakan pada produk pipa HDPE di Indonesia. Seperti Standard produksi ISO dan Green Label, yang hal ini dapat digunakan dalam mengenali pipa HDPE Palsu yang sedang akan Anda gunakan.


Tidak Jelas Asal Usulnya. Untuk menentukan sebuah produk jelas atau tidak hal paling mudah adalah mengetahui pabrik dan kantor representasi. Kedua hal ini dapat digunakan dalam memfilter seberapa qualified produk pipa HDPE yang akan Anda gunakan.

Beberapa brand produk bahkan memiliki kantor perwakilan lebih dari satu. Beberapa diantara yang lain bahkan memiliki beberapa lokasi pabrik untuk mengimbangi jumlah permintaan yang sangat tinggi.

Sayangnya, tak sedikit juga produk yang tidak memiliki asal usul sangat jelas. Saat ditanyakan kebanyakan distributor produk tersebut akan menjawab bahwa produk yang mereka tawarkan adalah import. Lebih parahnya hal tersebut juga tidak disertakan dokumen standarisasi yang jelas.

Oleh karena itu untuk Mengenali Pipa HDPE Palsu, Anda perlu berkomunikasi aktif dengan bertanya beberapa hal yang telah dijelaskan di atas. Karena kesalahan memilih produk karena tawaran harga yang miring, akan memberi Anda permasalahan di kemudian hari.

Mengenali Pipa HDPE Palsu, Ini Tipsnya
Tagged on:             

634 thoughts on “Mengenali Pipa HDPE Palsu, Ini Tipsnya

  • May 1, 2023 at 7:33 am
    Permalink

    Social marketing is one of the most popular marketing concepts in just about every industry. That popularity stems from 1 simple fact: social marketing can be extremely effective. Once you know how social media marketing should work, based on classic marketing principles, and how it’s more advantageous than other alternatives, you can know exactly how to get started using it to its fullest potential. Social media marketing (SMM) is a critical component of every company’s marketing strategy, but the ever-changing nature of social media is challenging. Strategies that worked a year ago are not performing as well today, and channels that used to suit your audience may be falling out of style. If your SMM strategy is outdated and underperforming, it’s time for a refresh. Social media’s power is commendable as you get to reach a large number of people within seconds of posting an ad, helping you reduce your costs, and making your ads reach out to your potential audience through these social media advertisements.
    http://fit-girl.co.kr/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=37584
    “When the question is turned around, then they feel the shock, but they feel OK to ask it to people who are non white.” In the first picture, Kate Middleton can be seen perched on the branches of a tree, surrounded by her three children– Prince Louis, 4, Prince George, 9, and Princess Charlotte, 7. The second photo shows the Princess of Wales holding Prince Louis in her lap and smiling at him. For the family portrait, the Royal Family members went for a casual and relaxed vibe.  As a result, Americans can treat the royals as they do any other celebrity—as a source of entertainment. In the U.K., however, the relationship between the royals and British citizens is more complicated—Britons pay taxes to support the monarchy, which is an integral part of British culture; however, some see the institution as outdated and not representative of the public’s interests. This year, a poll suggested that nearly a quarter of U.K. citizens want the monarchy to be abolished, while 62% support it, The Guardian reports.

    Reply
  • April 28, 2023 at 2:45 am
    Permalink

    What’s Taking place i am new to this, I stumbled upon this I’ve found It absolutely useful and it has aided me out loads. I’m hoping to give a contribution & aid other users like its helped me. Great job.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *