Kualitas sumber daya air kerap dibutuhkan sebagai penunjang kebutuhan masyarakat setiap hari. Sayangnya, kesadaran menjaga lingkungan yang kurang, membuat terjadinya krisis air Bersih terjadi di Indonesia, terutama oleh pencemaran limbah biologi rumah tangga yang kurang tertangani dengan baik.
Dalam sebuah survei tahun 2021, kualitas sumber air bersih di Indonesia mengalami penurunan kualitas. Dimana dari semua provinsi, hanya sekitar 14 daerah yang memiliki kualitas sumber daya air sesuai dengan standard yang di tetapkan. Sementara 20 provinsi lain memiliki nilai keseluruhan buruk.
Hal tersebut seperti dikutip dari DataIndonesia, Kementraian Lingkungan hidup dan kehutanan mengungkap penurunan Skor indeks Kualitas Air (IKA) di Indonesia mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sekitar 0,2 poin, yang dalam progress harusnya mengalami peningkatan kualitas dari berbagai upaya yang telah di lakukan.
Penurunan kualitas ini masih dipengaruhi oleh pencemaran kandungan BOD atau Biological oxygen Demand dan pengaruh pencemaran bakteri escerichia coli. Keduanya berasal dari pengolahan limbah domestic rumah tangga yang masih berlum terkelola dengan baik.
Meski demikian, beberapa daerah seperti Jawa Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten dan Kepulauan Riau, tercatat mengalami peningkatan dalam proses peningkatan IKA. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan yang baik dan peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan.
BACA JUGA : MENGUKUR KUALITAS AIR BERSIH
Pada dasarnya, penurunan kualitas lingkungan sumber air yang buruk bisa disebabkan karena satu dan beberapa hal, berikut diataranya :
Menjaga Saluran air dari kebocoran. Efektivitas sumber air bersih akan tetap terjaga dengan baik, jika pemanfaatannya dilakukan secara tepat. Dalam hal ini kebocoran yang terjadi dalam aktivitas suplai, akan membuat debit air susah terkontrol, dan membuat sumber air bersih cepat habis.
Hal tersebut akan sangat terasa pada saat musim kemarau, dimana suplai air menjadi sangat sedikit. Bagi beberapa daerah di Indonesia, kejadian ini berpotensi mengakiatkan risiko kekeringan dan krisis sumber air bersih yang cukup parah. Oleh karena itu, dibutuhkan produk pipa dengan spesifikasi ideal, untuk suplai air agar lebih efektif.
BACA JUGA : PIPA HDPE UNTUK SALURAN AIR BERSIH
Kurangnya lahan vegetasi. Pemberdayaan lingkungan hijau sangat berperan penting dalam menjaga kualitas sumber daya air yang baik. Ini artinya, semakin sempeti lahan vegetasi, akan semakin tinggi kerusakkan sumber daya air yang ada di sebuah lingkungan masyarakat.
Dalam fungsinya, tanaman akan berperan penting dalam mengelola sumber daya air. Seperti menahan limpahan air hujan, memperbaiki kualitas tanah dan proses filterisasi alami oleh alam yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas air bersih di sebuah lingkungan hidup.
Sistem pengolahan limbah secara terpadu. Pembuangan limbah domestik sering dilakukan setiap hari oleh setiap lingkungan rumah tangga. Proses ini biasa terjadi karena aktivitas sanitasi, seperti mandi dan buang air, tanpa penanganan yang baik, maka aktivitas ini dapat berpotensi menyebabkan krisis lingkungan air bersih di sekitar.
Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pembuangan limbah secara tertutup. Sehingga limbah dapat ditempatkan pada lokasi yang telah di tentukan sebelumnya. Tanpa mencemari dan berpotensi merusak kualitas sumber daya air yang ada di sekitar.
Proses filterisasi yang baik. Seperti telah dijelaskan di atas, proses pembuangan limbah yang baik akan mengurangi dampak buruk penurunan kualitas air oleh limbah domestik. Salah satu cara tepat dalam hal ini adalah proses filtersisasi tertutup, sebelum air Kembali di lepas di lingkungan sekitar.
Terutama oleh limbah domestic akibat aktivitas buang air setiap hari, proses pengolahan bisa dilakukan secara Bio Septik, dimana cara ini mengolah sumber daya air yang telah dipakai dan tercemar limbah domestik, secara tertutup, dan setelah itu menghasilkan air dengan standar sangat baik, minim material polutan.
BACA JUGA : MENGENAL PRODUK BIO FILTER
Sistem Pengolahan Sampah Secara baik. Selain merusak kualitas air dengan limbah domestik melalui air bekas pakai, penurunan kualitas air juga kerap dirusak oleh aktivitas buang sampah. Sampah yang tidak dibuang secara baik secara langsung akan merusak lingkungan. Seiring waktu berjalan, hal ini juga berpotensi mengakibatkan krisis lingkungan air bersih di sekitar.
Oeh karena itu, dibutuhkan peran serta masyarakat dalam proses menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Salah satunya dengan managemen pembuangan sampah, cara ini bisa dilakukan dengan memilih sampah organic (yang bisa dimanfaatkan sebagai kompos) dan sampah non-organik untuk bisa di daur ulang Kembali.