Ilustrasi 3 Negara dengan Sistem Pengolahan Air Kotor Terbaik

Pernah terbayang air yang kotor bekas aktivitas sanitasi, bisa kita gunakan atau konsumsi kembali ? hal tersebut rupanya bisa terjadi berkat Sistem Pengolahan Air Kotor yang baik.

Meski terlihat mustahil, 3 negara di dunia berikut berhasil mengoptimalkan sumber air bersih mereka dari suplai air kotor dan limbah buangan.


China. Salah satu negara terbesar di dunia ini juga memiliki teknologi yang dapat digunakan mengubah kualitas air kotor menjadi layak digunakan secara sehat. Proses ini dilakukan di kota Korlan, kawasan di sekitar selatan Xinjiang, China.

Sebuah kota di China dengan karakter kering dengan dominasi kawasan gurun pasir. Proyek pengolahan air dilakukan oleh perusahaan setempat bernama Bazhou Keda Haorui Environment Investment Co Ltd.

Fasilitas Sistem Pengolahan Air Kotor ini dibangun pada tahun 2014 dan bekerja dengan kapasitas pengolahan air kotor menjadi air bersih mencapai 60 ribu meter kubik setiap hari. Pengolahan ini mengambil sumber air got dan limbah dengan kualitas sangat buruk.

Selain bau yang tak sedap, warna air juga tidak lagi jernih. Siste pemgolahan yang panjang dan ketat pada akhirnya membuat kualitas air menjadi jauh lebih baik, sehingga dapat digunakan kembali tanpa risiko permasalahan kesehatan.

Meski memiliki kualitas sangat baik, hasil olahan air yang sudah dijernihkan ini tidak lantas bisa langsung diminum. Dan dalam hal ini, air yang memiliki kualitas seperti air minum ini biasa digunakan untuk aktivitas pertanian dan perkebunan.

Baca Juga :


Singapura. Negara yang terletak bersebelahan dengan Indonesia ini memiliki proses pengolahan air limbah yang baik. Bahkan beberapa sumber air bersih mereka berasal dari proses filterisasi atau penjernihan air yang tercemar pathogen dan material polutan lain.

Proyek penjernihan bernama NeWater ini dilakukan dengan proses pengumpulan dalam sebuah waduk. Setelah proses penjernihan dan filterisasi, air akan disalurkan pada sebuah tempat bernama Marina Barrage, sebelum pada akhirnya disalurkan hingga tiap-tiap rumah.

Proses Sistem Pengolahan Air Kotor ini bahkan diklaim mampu menyediakan pasokan air bersih negara tersebut hingga 100 tahun mendatang.

Proses pengolahan dilakukan dengan menyalurkan semua air kotor dan limbah bekas pakai pada satu tempat, termasuk air dari sungai dan hujan. Melalui gorong-gorong air sengaja disimpan di satu tempat, tepatnya 60 meter di bawah permukaan tanah.

Setelah itu, proses penyaringan melalui instalasi pipa dilakukan, dengan menggunakan media filterisasi menggunakan media yang tidak dapat ditembus oleh mikro organisme. Proses ini dilakukan dengan tujuan menyaring pathogen yang berdampak buruk pada Kesehatan.

Filter canggih ini memiliki kemampuan membersihkan diri setiap 15 menit. Dan untuk memastikan higienitasnya, proses penggantian dilakukan setiap lima tahun sekali.

Tak hanya sekali, proses penjernihan air juga dilakukan dengan proses pencahayaan menggunakan media sinar Ultra Violet yang memiliki kemampuan seperti sinar matahari. Proses ini dilakukan dengan suhu 60 derajat celcius dalam hitungan detik.

Rangkaian proses ini dilanjut dengan beberapa tahap akhir, sehingga dalam prosesnya air yang keluar bisa langgsung digunakan. Bahkan sangat sehat untuk diminum secara langsung.

Australia. Negara lain yang juga menerapkan proses penjernihan dan berhasil mengolah air kotor menjadi siap minum adalah Australia. Mekanisme pengolahan air ini dilakukan di Perth, melalui fasilitas khusus yang telah digunakan sejak tahun 2018.


Perusahaan pengolahan air bernama Water Corporation ini mengklaim mampu mengolah setiap air limbah yang ada di negara tersebut sehingga aman untuk dipakai bahkan dikonsumsi kembali secara aman.

Setelah sukses di satu tempat, proyek ramah lingkungan ini pada akhirnya berkembang dan dibuka di beberapa tempat di Australia. Hasilanya, sebanyak 14 miliar liter air yang dihasilkan pada proyek awal meningkat hingga produksi 28 liter air siap konsumsi per tahun.

Jumlah ini pada akhirnya mampu digunakan pada tiap orang di negara tersebut, dan memastikan pasokan air tetap ada meski pada musim panas atau kemarau. Mengingat beberapa daerah negara tersebut memiliki karakter tandus dan kering.

3 Negara dengan Sistem Pengolahan Air Kotor
Tagged on:                 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *