Ilustrasi Rahasia Belanda Mengendalikan Banjir - Image by wiewstock on Freepik
Ilustrasi Rahasia Belanda Mengendalikan Banjir – Image by wiewstock on Freepik

Setiap tahun, Belanda mengendalikan banjir dan bahaya limpahan air dengan sangat baik. Salah satu rahasianya adalah proses management air yang baik, sehingga tidak terkumpul di satu tempat yang tidak dikehendaki, apakah cara ini bisa diadopsi di Indonesia ?

Bukan hanya meninggalkan kerugian, pada dasarnya pendudukan Indonesia oleh Belanda selama beberapa abad juga memberi beberapa keuntungan. Salah satunya ilmu pengolahan air yang dibangun, seperti : Gorong-gorong, saluran air bersih, bendungan dan sebagainya.

BACA JUGA : MENGENAL PIPA PVC UNTUK SALURAN AIR LIMBAH

Terlepas dari nilai sejarah yang telah di torehkan, hingga saat ini Belanda dikenal dengan negara paling aman dari bahaya banjir. Bahkan sebagai negara dengan letak geografis di bawah air, kejadian Banjir di negara ini jarang bahkan tidak pernah terdengar. 

Hal tersebut sangat kontradiksi di Indonesia, meski memiliki Kawasan di atas permukaan air, kejadian Banjir seakan menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. Curah hujan yang tinggi bahkan membuat beberapa daerah yang tidak pernah banjir, turut merasakan dalam beberapa waktu belakang ini.

Tak hanya kerusakkan material beberapa kejadian banjir di Indonesia juga tak jarang berdampak pada korban jiwa. Lebih parah, kejadian ini juga kerap memicu bencana alam lain, seperti tanah longsor dan sebagainya. Lalu untuk menghindari kerugian akibat banjir, apakah kitab isa mencontoh negeri Belanda dalam mengendalikan Banjir ?

Dalam mencegah banjir, dan memastikan sudut kota tetap kering, Belanda melakukan sistem manajenen air yang baik dan telah dilakukan sejak beberapa ratusan tahun yang lalu. Secara umum, berikut beberapa upaya yang dilakukan negara ini agar tidak tenggelam setiap tahun (Bahkan pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi) :

Membangun Bendungan : Atau biasa dikenal dengan istilah Dams and Dikes, orang Belanda sudah familiar dengan fasilitas ini. Fungsi bendungan tentu saja menghalangi debit air masuk ke wilayah kering. Seperti di Indonesia, bendungan di negara ini sangat Tangguh, dan terbuat dari pasir, kerikil dan batu bata.

Berkan bendungan, jalur transportasi air mudah di kontrol. Bahkan pada saat debit air sangat tinggi, fasilitas ini membantu daerah terbebas dari banjir. Pompa air telah dipersiapkan agar air tetap mengalir di tempat seharusnya, sehingga tidak terjadi penumpukkan dalam jangka waktu lama.

Managemen air yang baik membantu industri pertanian, dan berkat fasilitas bendungan, Belanda juga memiliki cara mendapat energi ramah lingkungan dengan pemberdayaan Pembangkit listrik tenaga air yang hingga kini masih digunakan.

BACA JUGA : 6 Fungsi Saluran Air pada Bangunan

Pemanfaatan lahan rawa : Cara ini juga dikenal dengan istilah fasilitas Polders, yakni penggunaan lahan rawa atau laut yang sengaja dikeringkan. Tujuan dari cara ini adalah prosedur penyerapan air, atau drainase pada saat volume air di sekitar sedang tinggi. 

Cara ini sangat efektif, dimana lahan tersebut memiliki daya serap sangat tinggi terhadap limpahan air. Sehingga sering juga digunakan sebagai limpahan, atau tempat buang air secara langsung. Cara ini juga baik dalam menunjang kebutuhan pertanian, disamping menghindari bahaya banjir.

Kesadaran Masyarakat : Merupakan hal paling fundamental, selain infrastruktur, ahli dan fasilitas yang memadai, rahasian Belanda mengendalikan banjir adalah peran dan kesadaran warganya. Dalam hal ini memelihara infrastruktur dan memastikan saluran air bekerja dengan baik dan benar.

Selain tidak membuang sampah di sungai atau sembarangan, peran warga juga sangat terasa pada proses pemeliharaan saluran air. Mereka membantu pemerintah memperbaiki bahkan mengoptimalkan sistem manajemen air di wilayah mereka. Sehingga potensi penumpukkan debit air di satu tempat tidak terjadi, potensi terjadinya banjir pun pada akhirnyan menjadi sangat kecil.

Bukan tanpa usaha, dalam menghindari bahaya banjir, pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya sebagai cara penanggulangan. Termasuk membangun saluran air terpadu, dan mekanisme gorong-gorong untuk mengalihkan kelebihan debit air pada saat musim hujan. Dibutuhkan peran aktif masyarakat dalam hal ini, terutama tidak melakukan aktifitas membuang sampah di sungai atau saluran air.

BACA JUGA : Pipa Air dan Masalah Kesehatan Akibat Timbal

Managemen pengendali air. Water management dilakukan oleh bebrapa ahli yang sengaja disiapkan untuk mencegah banjir. Devisi ini melakukan tugas pemantauan (ketinggian) air secara teratur pada area sungai dan laut, serta pada saat musim hujan dengan potensi debit air tinggi.

Setelah melakukan proses monitoring, bagian ini juga bertugas mencatat beberapa hal yang perlu di pebaiki, atau pergantian jika terjadi kerusakkan. Secara umum, cara ini dilakukan untuk memastikan setiap proses berjalan sebagaimana mestinya.

Selain membangun infrastruktur, Belanda juga memiliki sistem peringatan dini jika terjadi limpahan air besar, yang berpotensi mengakibatkan banjir. Cara ini sangat ampuh, setidaknya menghindari korban jiwa dari kejadian yang tidak diinginkan akibat banjir.

Rahasia Belanda Mengendalikan Banjir
Tagged on:     

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *