Standar Pipa Air memiliki beragam jenis, kesalahan memilih produk sesuai standardnya akan berdampak pipa dan aksesoris tidak bisa dipasang. Hal tersebut dikarenakan perbedaan standarisasi ukuran.
Pernahkah Anda membeli produk pipa dan aksesoris sejenis namun Ketika di pasang ukurannya ternyata tidak pas ? Padahal sebelumnya Anda pesan dengan ukuran inch atau mm yang sama. Kenapa hal ini bisa terjadi atau ada permainan supplier dibalik hal tersebut ?
Jangan terburu menyalahkan Distributor pipa tempat Anda beli, karena rupanya hal tersebut wajar terjadi. Oleh karena itu, sebelum memastikan membeli ada baiknya Anda mengenali jenis standard yang digunakan pada produk pipa yang hendak Anda pasang.
Di Indonesia produk pipa ditawarkan beragam, sesuai dengan standar yang digunakan sebuah brand. Seperti penggunaan Standar Jepang (JIS), Indonesia (SNI), Amerika (ASTM) dan DIN (Jerman) dan sebagainya.
Pipa Rucika misalnya, ditawarkan pertama kali dengan standard Jepang, kebanyakan produk pipa dan aksesoris yang ditawarkan mengacu pada standard JIS. Meski demikian Rucika juga menggunakan standard SNI untuk beberapa produknya.
Selain kedua standar tersebut Rucika yang pernah bekerjasama dengan Wavin juga memperkenalkan standarisasi DIN untuk pipa air panas mereka.
Baca Juga :
Perbedaan standar perpipaan yang digunakan biasanya akan berpengaruh pada diameter luar pipa. Perbedaan ini biasanya secara fisik akan terlihat beda dalam hitungan mm (milli meter) dalam penyebutan inch.
Beberapa produk pipa tidak akan mengalami perbedaan secara signifikan. Beberapa produk, seperti pipa PVC kerap mengalami masalah. Karena produk pipa thermoplastic jenis ini tersedia dalam standard SNI, JIS dan bahkan ASTM.
Nah untuk memahami masing-masing standard tersebut, berikut penjelasan beberapa standar yang sering digunakan di produk pipa dan aksesoris di Indonesia :
Standar Pipa JIS. Adalah Japanese Industrial Standard, atau standar industry Jepang, standarisasi ini mencakup penyeragaman ukuran diameter pipa yang diproduksi oleh negara sakura. Tak hanya di Jepang, standard ini juga digunakan di banyak produk pipa di Indonesia.
Standard JIS paling sering digunakan pada produk pipa PVC. Produk dengan standarisasi ini biasanya memiliki Panjang 4 meter setiap batang, dengan minimal dua varian produk, yakni untuk tekanan besar dan kecil.
Tekanan besar bias akita kenal dengan istilah VP atau Class AW, sementara untuk pipa tekanan rendah, biasa dikenal istilah VU atau Class D. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada diameter dalam pipa (Tebal dinding) sementara diameter luar masing-masing sama.
Standar Pipa Air SNI. Tak hanya di Jepang, Indonesia juga memiliki standarisasi pipa air yang biasa dikenal dengan SNI atau Standard Nasional Indonesia. Standarisasi produk pipa air SNI mencakup beragam jenis produk, diantaranya pipa PVC dan Pipa HDPE.
Standar Pipa Air SNI biasanya memiliki ukuran batang lebih Panjang dibanding standard JIS, yakni 6 meter per batang. Meski demikian beberapa produk dengan diameter kecil (1-1/4 inch) ke bawah biasanya diproduksi dengan Panjang 4 meter tiap batang.
Tak hanya standar diameter luar, standard SNI juga mencakup sistem penyambungan untuk produk pipa PVC. Diamana selain disambung dengan model solvent cement, produk pipa juga dapat disambung dengan cara Rubbering Joint atau gelang karet penyambung.
Standar Pipa BS. BS adalah standard pipanisasi negara Inggris, atau berasal dari kata British Standard. Standar pipa air ini biasa digunakan pada banyak produk perpipaan dan aksesoris di Eropa, dunia, juga di Indonesia (Terutama untuk produk import).
Standard Industri BS pertama kali dikeluarkan sejak tahun 1901 oleh Britis Standard Institution atau BSI. Dimana penyeragaman standarisasi ini mengatus semua produk industri yang dikeluarkan oleh Inggris, termasuk produk pipa air.
Tak hanya di Inggris, penggunaan standar ini semakin popular seiring banyaknya negara persemakmuran Inggris di seluruh dunia. Seperti halnya Indonesia yang banyak mengadopsi produk standar dari Belanda.
Standar Pipa Air ASTM. Merupakan standarisasi produk industri di Amerika, atau kepanjangan dari American Society for Testing and Material. Standarisasi ini mengatur banyak produk industry, termasuk dimansi luar diameter pipa air buatan negara tersebut.
Seperti di Inggris, standar produk industri ini sudah berusia sangat tua, yakni diperkenalkan pertama kali pada tahun 1898. Awalnya standarisasi ini mengatur penggunaan ukuran dan material rel kereta api, sebelum pada akhirnya berkembang untuk produk lain. Setiap standarisasi memiliki dimensi berbeda satu dengan yang lainl. Ini artinya setiap produk yang didesain dengan standar tertentu belum tentu cocok digunakan dengan produk lain. Untuk mengetahui perbedaan tersebut, berikut perbedaan beberapa standar di atas dalam satuan inch per mm.