Sama-sama produk pipa Thermoplastik, dan memiliki metode penyambungan secara welded, tapi apakah mungkin menyambung pipa HDPE dengan PPR secara langsung ? Lalu pertanyaannya, apakah keduanya dapat disatukan dengan cara yang sama ?
Dalam industri perpipaan, bahan thermoplastik kerap digunakan sebagai material bahan baku. Mudah dibentuk dan memiliki karakter unik, sekaligus tidak mengenal karat seperti pada produk pipa besi kebanyakan, menjadi alasan produk Pipa material ini sangat populer.
Baca Juga :
Dalam variasinya, produk pipa Thermoplastik jenis Pipa PVC, Pipa HDPE dan Pipa PPR paling banyak digunakan. Mulai untuk saluran air sederhana, saluran air bersih berstandar food grade dan kebutuhan lain seperti saluran makanan cair dan udara adalah beberapa contoh pemanfaatannya.
Dari ketiga produk tersebut, pipa HDPE dan pipa PPR merupakan produk yang memiliki banyak kesamaan, diantaranya disambung dengan model welded (pelelehan) dengan mekanisme “persenyawaan sempurna”.
Persenyawaan yang sempurna pada proses penyambungan pipa HDPE dan Pipa PPR adalah metode penyambungan yang dilakukan dengan melelehkan bagian ujung pipa yang hendak disambung dengan pipa atau aksesoris pada waktu yang bersamaan.
Setelah suhu tinggi, bagian tersebut akan meleleh dan disatukan dengan yang lain. Dalam kondisi suhu normal maka bagian akan menyatu dengan sempurna. Sehingga proses ini tidak meninggalkan sekat yang memisahkan satu pipa dengan pipa atau aksesoris yang digunakan.
Meski dalam garis bersar memiliki model penyambungan sama, pertanyaanya apakah kedua produk perpipaan ini dapat disatukan dengan cara yang sama (welded) ?
Meski memiliki model penyambungan yang sama, dengan cara pelelehan menggunakan suhu tinggi, namun kedua produk perpipaan ini tidak direkomendasikan disambung tanpa aksesoris tambahan. Ini artinya saat di sambung menggunakan mesin penyambung welded, keduanya tidak bisa menyatu dengan sempurna.
Hal ini dikarenakan material bahan baku yang berbeda PPR (Polypropylene Random) dan HDPE (High Density Polyethylene), meski sama-sama dari bahan thermoplastik. Keduanya merupakan hasil percabangan berbeda material thermoplastik yang memiliki standard titik leleh masing-masing.
Hal ini biasanya dapat dilihat dari berapa lama material meleleh dan pada suhu berapa hal tersebut terjadi. Dalam waktu bersamaan (menggunakan metode welding machine) titik leleh pipa PPR dan Pipa HDPE kemungkinan besar tidak akan bertemu satu dengan yang lain.
Ini artinya, saat keduanya disatukan maka kemungkinan besar tidak terjadi sistem penyambungan sempurna seperti yang diharapkan. Meski demikian jalur pipa HDPE dan pipa PPR tetap bisa disatukan dengan mekanisme jointing lain.
Menyambung Pipa HDPE & PPR Secara Dratting
Metode penyambungan dratting biasanya digunakan untuk pipa dengan diameter kecil. Terlebih untuk penyambungan pipa HDPE dan Pipa PPR, mekanisme ini biasanya digunakan untuk diameter lebih kecil dari 2 inch (Meski pada Aksesoris HDPE tersedia hingga ukuran 4 inch).
Mekanisme ini dilakukan dengan mengencangkan sambungan drat dalam dan drat luar. Cara yang sama biasa dilaukan saat kita menambah aksesoris valve dan sejenisnya. Cara ini juga dapat digunakan untuk menyambung antara pipa HDPE dan pipa PPR.
Flange To Flange Joint
Jika sistem drat dilakukan untuk pipa ukuran kecil, sistem flange joint biasa digunakan untuk pipa dengan diameter lebih besar. Cara ini dilakukan dengan menambah aksesoris stub end dan flange, baik pada pipa HDPE dan pipa PPR.
Mekanisme sambungan ini bisa dilakukan untuk sambungan semi permanen. Yang artinya sambungan dapat lepas sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Karena Flange yang melekat pada bagian pipa disatukan dengan mekanisme bolt and nut, atau mur dan baut.