Seperti tempat sampah dengan kemampuan pengolahan, Septictank membantu proses pembuangan limbah biologis lebih sehat dan efektif. Proses ini memungkinkan lingkungan tetap bersih dan bebas dari kontaminasi kuman dan bakteri yang dapat menurunkan kualitas kesehatan.
Sejarah Tanki Septik
Septic tank adalah inovasi sanitasi yang telah menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat selama lebih dari seabad. Penemuan awal oleh insinyur Prancis, pada 1860-an menciptakan sistem pemisahan limbah rumah tangga menjadi lapisan padat, air kotor, dan minyak.
Populer di Amerika Serikat pada awal abad ke-20, dengan perbaikan oleh John Mouras pada 1883. Regulasi ketat mulai diterapkan oleh EPA pada 1960-an untuk mencegah dampak lingkungan dari aktivitas pembuangan limbah biologis.
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi septic tank terus berkembang. Inovasi seperti septic tank aerobik, sistem pemompaan otomatis, dan sensor pemantauan telah mengubah cara septic tank bekerja. Hal ini memungkinkan pemilik septic tank untuk lebih efisien dan efektif dalam menjaga sistem mereka agar beroperasi dengan baik.
Saat ini, fokus pada keberlanjutan dan perlindungan lingkungan semakin mendominasi perkembangan septic tank. Dimana metode ini diintegrasikan dengan beberapa teknologi ramah lingkungan seperti penggunaan bahan baku ramah lingkungan, awet dan terbarikan (seperti bahan PE), dan pengurangan jejak karbon dalam operasinya.
Apa Itu Septictank dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Aktivitas manusia setiap hari tak luput dari proses pembuangan limbah domestik. Tanpa media pengolahan seperti septic tank, kotoran yang terbuang akan menumpuk dan menjadi sumber pemasalahan kelak, diantaranya permasalahan lingkungan (menjadi kurang higienis)
Septictank adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengolahan limbah domestik. Meskipun sering kali tersembunyi di dalam tanah dan kurang mendapatkan perhatian yang pantas, septik tank memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Artikel ini akan menjelaskan apa itu septic tank dan bagaimana cara kerjanya.
Metode pengolahan limbah biologis ini, umum digunakan di rumah-rumah dan bangunan-bangunan kecil yang tidak terhubung ke saluran pembuangan kota. Fungsi utama dari septic tank adalah menguraikan dan mengolah limbah manusia, seperti tinja dan air kotor, menjadi bahan yang lebih aman untuk lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, septic tank adalah tempat pengolahan limbah rumah tangga. (Baca Juga : Distributor Septictank Biovisi)
Cara Kerja Septictank
- Penerimaan Limbah: Limbah dari rumah tangga mengalir melalui saluran pembuangan menuju septic tank. Di dalam tank, limbah ini akan mengalami pemisahan dan penguraian.
- Pemisahan Limbah: Ketika limbah masuk ke dalam septic tank, proses pemisahan dimulai. Limbah terdiri dari lapisan padat (tinja dan sisa-sisa padat) yang berada di bagian bawah, lapisan cair (air kotor) di tengah, dan lapisan scum (lumpur dan minyak) yang mengambang di atas.
- Penguraian Bakteri: Di dalam septic tank, bakteri-bakteri anaerobik bekerja untuk mengurai limbah organik menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Proses ini menghasilkan gas metana dan karbon dioksida, yang biasanya dilepaskan ke atmosfer.
- Pengendapan: Limbah padat yang berat akan terus menumpuk di dasar septic tank sementara air kotor lebih ringan akan tetap berada di tengah. Lapisan scum akan tetap mengambang di atas. Proses pengendapan ini membantu memisahkan limbah menjadi bagian-bagian yang berbeda.
- Outlet ke Drainase Lapangan: Air kotor yang telah mengalami pengolahan dalam septic tank akan mengalir keluar melalui pipa saluran keluar menuju drainase lapangan atau saluran pembuangan tersendiri. Di sana, air tersebut akan meresap ke dalam tanah, menjalani proses lebih lanjut melalui tanah yang menguraikan sisa-sisa limbah sebelum mencapai sumber air tanah. (Baca Juga : Mengenal Pipa PVC Saluran Limbah).
Septic tank yang baik dan sehat memerlukan perawatan yang teratur. Jika tidak terjaga dengan baik, limbah dapat menumpuk dalam septic tank, menyebabkan masalah yang serius, seperti banjir limbah ke permukaan tanah atau kontaminasi sumber air tanah.
Oleh karena itu, pada jenis septiktank konvensional, penting untuk menjadwalkan pemompaan septic tank secara berkala dan menghindari membuang bahan-bahan yang dapat merusak sistem, seperti bahan kimia yang kuat atau bahan padat yang tidak dapat diurai oleh bakteri.
Seberapa Penting Tangki Septik ?
Seperti tong sampah, keberadaan septic tank atau Tangki septik, akan sangat membantu proses pengolahan limbah, terutama limbah biologis oleh manusia. Tanpa fasilitas ini, keberadaan limbah tidak tertangani dengan baik dan benar, dan pada akhirnya berdampak pada kerusakan lingkungan.
Selain itu, berikut beberapa hal penting yang bisa di dapat dari keberadaan tangka septik pada setiap rumah dan bangunan lainnya.
Pengolahan Limbah
Septic tank berfungsi sebagai sistem pengolahan limbah rumah tangga. Limbah manusia, termasuk tinja dan air kotor, diproses di dalam septic tank. Dalam tank ini, limbah mengalami pemisahan, penguraian, dan pengendapan. Proses ini menghasilkan air kotor yang lebih aman untuk dibuang ke lingkungan.
Mencegah Kontaminasi Lingkungan
Tanpa sistem pengolahan seperti septic tank, limbah rumah tangga dapat mencemari sumber air tanah dan permukaan serta lingkungan sekitar. Hal ini dapat mengakibatkan penyebaran penyakit, pencemaran air minum, dan kerusakan ekosistem. Septic tank membantu mencegah kontaminasi lingkungan dengan memproses limbah sebelum dilepaskan kembali ke alam.
Meningkatkan Kualitas Air
Septic tank yang berfungsi dengan baik membantu meningkatkan kualitas air di lingkungan sekitar. Dengan menghilangkan zat-zat berbahaya dan patogen dari limbah rumah tangga, septic tank berperan dalam menjaga air bersih dan aman untuk digunakan oleh masyarakat dan kehidupan laut.
Penghematan Biaya
Penggunaan septic tank dapat menghemat biaya bagi rumah tangga. Ketika limbah rumah tangga dibuang ke sistem sanitasi kota, rumah tangga harus membayar biaya pemrosesan dan perawatan sistem pembuangan yang lebih besar. Septic tank memberikan alternatif yang lebih ekonomis.
Kepatuhan Terhadap Regulasi
Banyak wilayah mengatur penggunaan septic tank untuk memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan yang ketat. Dengan menjaga septic tank dalam kondisi baik, pemilik rumah tangga dapat memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan hukum yang berkaitan dengan sistem sanitasi rumah tangga.
Jenis-jenis dan Pertimbangan Memilih Septictank
Dalam perjalanannya, septictank atau tangki septik berevolusi seiring perkembangan teknologi pengolahan air limbah dan bahan baku yang digunakan. Hingga sekarang, ada beberapa jenis mekanisme pengolahan limbah biologis Gedung dan bangunan, seperti berikut :
Septic Tank Beton
Septic tank beton adalah salah satu tipe septic tank yang paling umum digunakan. Mereka terbuat dari beton bertulang dan biasanya memiliki umur pakai yang lama. Kelebihan utama septic tank beton adalah daya tahan terhadap tekanan dan berbagai jenis limbah. Namun, mereka cenderung lebih berat dan sulit dipasang.
Septictank Biofilter
Merupakan pengembangan metode tangka septik konvensional, namun dengan teknologi sistem pengolahan limbah lebih komplek. Dimana proses filterisasi dilakukan agar pembuagan air yang tercemar limbah domestik lebih bersih dan bebas kontaminasi.
Produk septictank jenis ini mulai banyak digunakan, dan dianggap sangat ramah dengan lingkungan. Proses filterisasi juga dilakukan secara alami, dengan memanfaatkan bakteri pengurai dan sejenisnya. (Baca : Produk septictank Biofilter – BIOVISI)
Septic Tank Thermoplastic
Septic tank plastik adalah alternatif ringan untuk septic tank beton. Mereka terbuat dari plastik yang tahan lama dan relatif mudah dipasang. Septic tank plastik memiliki berbagai ukuran yang tersedia, memungkinkan Anda memilih yang sesuai dengan kebutuhan rumah Anda.
Septic Tank bahan Fiber
Septic tank serat kaca adalah tipe septic tank yang ringan dan tahan korosi. Mereka biasanya lebih mahal daripada septic tank beton atau plastik, tetapi mereka memiliki umur pakai yang panjang dan cocok untuk daerah yang memiliki tanah yang korosif.
Pertimbangan dalam memilih produk Septictank
Saat ini banyak produk septictank di tawarkan dengan beragam keuntungan. Seperti fungsinya, bahan yang digunakan hingga harga yang ditawarkan. Untuk mempermudah Anda dalam menjatuhkan pilihan, berikut beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan :
- Ukuran rumah dan jumlah penghuni. Proses pertimbangan ini dilakukan untuk menentukan volume produk septictank yang diperlukan. Semakin besar rumah dan orang di dalamnya, Anda membutuhkan lebih besar produk tangki septik.
- Jenis tanah di daerah Anda. Tanah yang bergerak dapat membuat bahan tertentu septictank mudah bergerak dan pada akhirnya rusak. Untuk mengatasinya, tangka septik dari bahan HDPE lebih ideal dan tepat.
- Ketersediaan perawatan dan pemeliharaan.
- Persyaratan peraturan setempat.
Perawatan Tangki Septik
Dalam penggunaannya, seperti saluran air, tangki septik atau septictank juga perlu di rawat dengan baik. Selain menjaga higienitas fasilitas dan bekerja sebagaimana fungsinya, proses ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Bukan hal sepeleh, dalam beberapa kejadian, tangka septik yang kurang terawatt dan dibangun secara asal membuat fasilitas ini mudah meledak. Hawa panas musim kemarau atau sulutan api dari rokok, kerap membuat hal ini mungkin terjadi, apalagi sistem pembuangan gas yang tidak maksimal.
Perawatan septic tank sangat penting untuk menjaga kinerjanya yang optimal. Jika septic tank tidak dirawat dengan baik, dapat timbul masalah seperti penyumbatan, bau tidak sedap, atau bahkan kerusakan sistem drainase. Oleh karena itu, perawatan yang baik dapat memperpanjang umur septic tank dan mengurangi risiko masalah yang mahal.
Perawatan Berkala Septictank
Jadwal Pemompaan: Septic tank perlu dipompa secara teratur, biasanya setiap 3-5 tahun tergantung pada ukuran septic tank dan penggunaannya. Pemompaan akan menghilangkan lumpur yang mengendap di dalam tank, mencegah penyumbatan.
Penggunaan yang Bijak: Hindari membuang bahan kimia berbahaya atau benda-benda yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri dalam septic tank.
Perhatikan Sistem Drainase: Pastikan sistem drainase, seperti saluran pembuangan, berfungsi dengan baik dan bebas dari penyumbatan.